Kendurkan
syaraf dan bebaskan pikiran Anda untuk berpetualang di tempat yang menakjubkan
ini. Saat kawan-kawan berada di Taman Nasional Komodo seakan saja Anda berada
di planet lain, sebuah pengalaman sangat mengesankan dan tak terlupakan bila
mengunjunginya.
Ada
keindahan menunggu Anda di sini, belum lagi Kekayaan Biota bawah airnya.
Sementara di atasnya terpampang pulau-pulau indah berpasir putih hingga yang
berpasir merah muda indahnya saat disapa matahari. Eittts , Tunggu dulu
kawan-kawan !!! Sebelumnya kita kenalan dulu yah sama sich Penghuni Pulau
Komodo.
Komodo
(Varanus komodoensis) adalah spesies langka yang hampir punah, hanya
dapat Anda temukan di Taman Nasional Komodo. Taman ini mencakup 3 pulau utama
yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Padar, banyak juga pulau-pulau kecil
lainnya yang jika dijumlahkan memiliki luas tanah 603 km². Total luas Taman
Nasional Komodo saat ini adalah 1.817 km². Diperluas hingga 25 km² (Pulau
Banta) dan 479 km² perairan laut akan menghasilkan total luas hingga 2.321 km².
Setidaknya 2500 ekor komodo hidup di wilayah ini. Komodo berukuran besar
biasanya memiliki panjang 3m dan berat 90 kg. Habitat komodo adalah alam
terbuka dengan padang rumput savanna, hutan hujan, pantai berpasir putih, batu
karang, dan pantai yang airnya jernih. Di kawasan ini, Anda juga dapat
menemukan kuda, banteng liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai
jenis burung.
Dengan populasi yang kian menyusut, menyeret komodo masuk dalam daftar IUCN ( International Union For Conservation Of The Nature ). Perubahan iklim akibat ulah tangan usil manusia seperti pembabatan serta pembakaran hutan liar, limbah bahn pertambangan, dapat mengancam keberlangsungan hidup Reptil ini. Di tambah lagi kecerebohon manusia dalam berburu rusa secara berlebihan, dapat membahayakan keseimbangan Ekosistem di Kawasan Pulau Komodo.Oleh karena itu pemerintah pada tahun 1980 menetapkan Taman Nasional Komodo sebagai wilayah konservasi. Selanjutnya sebagai pengakuan dunia atas Kekayaan Alam ini, kawasan seluas 1.817 kilometer persegi ini karena keunikan dan kelangkaannya dikukuhkan sebagai Cagar Manusia dan Biosfir pada tahun 1986 serta Situs Warisan Dunia(World Heritage) oleh UNESCO pada tahun 1991. Pertama kali ditemukan dunia ilmiah tahun 1911 oleh JKH Van Steyn. Pemerintah Belanda pada Tahun 1915 akhirnya menetapkan Pulau Komodo sebagai wilayah konservasi., Sejak saat itu memperluas tujuan konservasi untuk juga untuk melindungi seluru keanekaragaman hayati, baik laut dan darat.
KOMODO 7 KEAJAIBAN DUNIA
Dengan populasi yang kian menyusut, menyeret komodo masuk dalam daftar IUCN ( International Union For Conservation Of The Nature ). Perubahan iklim akibat ulah tangan usil manusia seperti pembabatan serta pembakaran hutan liar, limbah bahn pertambangan, dapat mengancam keberlangsungan hidup Reptil ini. Di tambah lagi kecerebohon manusia dalam berburu rusa secara berlebihan, dapat membahayakan keseimbangan Ekosistem di Kawasan Pulau Komodo.Oleh karena itu pemerintah pada tahun 1980 menetapkan Taman Nasional Komodo sebagai wilayah konservasi. Selanjutnya sebagai pengakuan dunia atas Kekayaan Alam ini, kawasan seluas 1.817 kilometer persegi ini karena keunikan dan kelangkaannya dikukuhkan sebagai Cagar Manusia dan Biosfir pada tahun 1986 serta Situs Warisan Dunia(World Heritage) oleh UNESCO pada tahun 1991. Pertama kali ditemukan dunia ilmiah tahun 1911 oleh JKH Van Steyn. Pemerintah Belanda pada Tahun 1915 akhirnya menetapkan Pulau Komodo sebagai wilayah konservasi., Sejak saat itu memperluas tujuan konservasi untuk juga untuk melindungi seluru keanekaragaman hayati, baik laut dan darat.
KOMODO 7 KEAJAIBAN DUNIA
Adalah satu-satunya warisan dan saksi purbakala yang masih bertahan hingga kini dan patut kita lestarikan dan budidayakan yang hanya dapat di jumpai di Taman Nasional Komodo. Terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat. Di sebut Reptil Karnivora purba yang berada di puncak rantai makanan.
Mangsa Komodo antara lain kambing, rusa, babi hutan, dan burung. Pada kondisi tertentu, Komodo dapat berperilaku kanibal dengan memangsa Komodo lainnya. Dalam mencari mangsanya Komodo mengandalkan air liur atau bisa yang beracun dalam setiap gigitannya yang mampu membunuh mangsanya secara perlahan-lahan. Dengan mengandalkan indera penciuman pada lidahnya, Komodo dapat mencium bangkai mangsanya hingga sejauh 9 kilometer. Selain itu, Komodo juga mampu berlari 20 km per jam dalam jarak yang pendek, memanjat pohon, berenang, bahkan menyelam.
Reptil
purba ini makan dengan cara mencabik daging dengan potongan yang besar lalu
menelannya secara utuh. Apabila kesulitan dalam menelan, komodo biasanya
menekankan bangkai daging tersebut ke sebatang pohon. Komodo dapat
menyantap mangsa yang besarnya hingga 80% bobot tubuhnya sendiri dalam satu kali
lahap. Komodo bernafas melalui sebuah saluran kecil di bawah lidah,
yang berhubungan langsung dengan paru-parunya. Hal ini memungkinkan Komodo
untuk tetap bernafas walaupun rahangnya penuh terisi oleh mangsanya.
Komodo
besar dapat bertahan dengan hanya makan sebulan sekali. Setelah daging
mangsanya tercerna, Komodo memuntahkan sisa-sisa tanduk, rambut dan gigi
mangsanya, dalam gumpalan-gumpalan bercampur dengan lendir berbau busuk, yang
dikenal dengan istilah gastric pellet. Biasanya setelah itu,
Komodo mengelap wajahnya ke tanah atau ke semak-semak untuk membersihkan
sisa-sisa lendir yang masih menempel.
Layaknya
reptil lain, Komodo berkembang biak dengan bertelur (sekali bertelur
menghasilkan 10-15 telur). Biasanya musim kawin Komodo adalah dari bulan Mei
sampai dengan bulan Agustus. Pada saat musim kawin Komodo menjadi sulit untuk
ditemui di Taman Nasional Komodo. Komodo jantan akan bertempur memperebutkan
Betina. Satu bulan setelah musim kawin sang betina akan mencari lubang di
tanah untuk bertelur dengan masa inkubasi antara 8-9 bulan. Anak-anak Komodo
yang menetas akan berlindung di atas pohon untuk menghindari Predator dan
Kalibalisme dari Komodo dewasa. Sampai umur 5 tahun biasanya Komodo kecil ini
akan hidup di dahan pohon dengan memakan serangga, cicak, dsbnya. Dari 15-30
telur yang menetas , hanya 2-3 ekor yang akhirnya selamat menjadi Komodo
dewasa.
Walaupun demikian, fakta unik dari penelitian di London membuktikan Komodo juga dapat beregenerasi dengan cara partenogenesis, atau pembuahan yang terjadi tanpa adanya perkawinan. Partenogenesis diduga telah menyelamatkan Komodo dari kepunahan sejak ribuan tahun silam. Namun di sinyalir proses dari partenogenesis ini akan selalu menghasilkan seekor Komodo jantan.
Kerusakan Habitat, Aktivitas Vulkanis, Gempa Bumi,
Kebakaran, Sampai Perburuan gelap terindikasi telah mengakibatkan penurunan
jumlah populasi Komodo, sampai taraf rentan terhadap kepunahan. Diperkirakan
terdapat 4-5 ribu ekor Komodo dengan keberadaan betina yang produktif
hanya berjumlah ratusan. Kondisi demikian merupakan tantangan bagi usaha
konservasi Taman Nasional Pulau Komodo.
Diving Di Pulau Komodo.
Kawan-kawan
setelah mengenal penghuni Pulau Komodo dengan julukannya yang patut kita
Banggakan yaitu "7 Keajaiban Dunia". Sekarang saatnya kita
menikmati keindahan lautnya.
Di
Taman Komodo ini juga memiliki biota laut yang indah terdiri dari 385
spesies karang yang indah, hutan mangrove, dan rumput laut sebagai rumah bagi
ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, enam macam
Paus, Penyu Hijau, dan berbagai jenis Hiu dan ikan Pari. Penggabungan dari
perairan utara yang merupakan perairan hangat dan perairan selatan yang
merupakan perairan dingin dari Arus Samudera Indonesia memberikan karakter
perairan yang berbeda yang menghasilkan ekosistem bawah laut yang sangat
kaya. Banyak penyelam telah menyaksikan kehidupan bawah laut perairan
Pulau Komodo yang mempesona.Untuk wisata airnya banyak hal yang bisa kamu
lakukan seperti Memancing, Diving, Snorkling, Kano atau hanya berkeliling
dengan menggunakan Sampan. Pulau Komodo sangat tepat bagi kamu yang menyukai
wisata alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar